Kasus pembajakan software di indonesia terus meningkat seiring
dengan meningkat SDM para pengguna softwarenya, dalam hal ini SDM pengguna
software memang meningkat, tapi bukan berati kesadaran untuk menghargai hak
cipta kekayaan intelektual juga meningkat, SDM yang meningkat adalah SDM yang
digunakan untuk bajak membajak, SDM untuk melakukan crack pada
software-software yang dibuat oleh penciptanya. terkadang Seorang lulusan
sarjana komputer atau informatika pun juga hoby bajak membajak.

“Software mereka di bajak dan dijual dengan harga sekitar 4-5
dolar dipasaran, bahkan perangkat lunak yang sudah dijual dengan harga 5 dolar
pun masih dibajak dan dijual dengan harga dua 2 dolar saja. Banyaknya
pembajakan ini juga telah menghapus kesempatan untuk meningkatkan pendapatan
industri lokal senilai 1,8 miliar dolar,” katanya.
Direktur Bamboomedia Cipta Persada, sebuah produser softwer
lokal, Putu Sidarta, mengatakan, maraknya pembajakan software telah menyebabkan
rendahnya kreativitas di industri bidang software ini.
“Berdasarkan laporan para distributor kami diseluruh Indonesia,
software Bamboomedia telah banyak dibajak. Jika produk asli dijual dengan harga
Rp45.000, maka produk bajakannya hanya dijual dipasaran Rp2.500,”katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar